Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf), Teuku Riefky Harsya, menerima audiensi tim Festival Nyanyian Anak Negeri (FNAN) di Gedung Autograph Tower, Thamrin Nine, Jakarta. Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat ekosistem subsektor musik sebagai salah satu penggerak utama ekonomi kreatif nasional.
Dalam diskusi tersebut, Menteri Ekraf menegaskan komitmen Kemenparekraf untuk mendukung penuh pelaksanaan FNAN. Menurutnya, festival semacam ini bukan hanya berperan sebagai panggung bagi para musisi muda, tetapi juga memegang fungsi penting dalam memperkuat rasa nasionalisme dan membangun identitas budaya Indonesia.
“Kami mendukung Festival Nyanyian Anak Negeri yang melibatkan generasi muda dalam subsektor musik. Ini adalah kolaborasi kreatif yang menumbuhkan semangat berkarya dan rasa kebangsaan. Kegiatan seperti ini penting untuk memperkuat jati diri kita di tengah gempuran budaya global,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Festival Musik untuk Akselerasi Talenta dan Nasionalisme
FNAN digagas oleh Tiga Belas 45 Production sebagai ajang kompetisi vokal dan program akselerasi talenta muda Indonesia. Tidak sekadar mencari penyanyi berbakat, FNAN juga mempersiapkan para peserta menjadi Duta Anak Muda Indonesia dengan wawasan kebangsaan, kreativitas, disiplin, serta profesionalitas yang berkarakter.
Ahmad Doli Kurnia, salah satu inisiator FNAN sekaligus Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI, menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah dalam memperkuat jejaring industri kreatif nasional. “Kami ingin para peserta FNAN tampil tidak sekadar untuk unjuk suara, tetapi juga membawa misi kebangsaan. Dukungan Kemenparekraf sangat kami harapkan untuk memperluas dampak festival ini,” ungkap Doli.
Memperkuat Ekonomi Kreatif Lewat Musik
Dalam audiensi tersebut, Menteri Ekraf juga menyoroti bagaimana subsektor musik bisa menjadi instrumen efektif untuk memperkuat karakter bangsa sekaligus mendukung kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB nasional.
“Peran kami sebagai pemerintah adalah menjadi akselerator agar talenta-talenta kreatif bisa naik kelas. Melalui festival seperti FNAN, musisi muda mendapat ruang yang layak untuk mengekspresikan karya mereka,” tambahnya.
Sebelumnya, FNAN telah berkolaborasi dengan Sinergy for Indonesia dan Indonesia Care untuk merilis album bertema kebangsaan seperti Nyanyian Rumah Indonesia dan Nyanyian Anak Negeri. Lagu-lagu tersebut diaransemen ulang bersama musisi nasional seperti Pay Burman, Dul Jaelani, dan Shanna Shannon, sehingga lebih dekat dengan selera generasi muda masa kini.
Sinergi Pemerintah dan Komunitas Musik
Pertemuan ini juga dihadiri Deputi Bidang Kreativitas Media, Agustini Rahayu, serta Direktur Musik, Muhammad Amin. Dari pihak FNAN hadir Pay Burman dan Tatang Wahyudi sebagai pencetus festival, Raymond Manuhutu selaku Head Manager & Production EO 1345, aktivis musik Neno Warisman, serta ikon musisi FNAN Dul Djaelani dan Shanna Shannon.
Audiensi ini menjadi langkah awal sinergi jangka panjang antara pemerintah, pelaku industri musik, serta komunitas kreatif dalam memperkuat subsektor musik nasional. Dengan semangat gotong royong dan visi kebangsaan, FNAN diharapkan mampu menjadi salah satu motor penggerak dalam menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth Indonesia.
Kredit & Referensi
Artikel ini disusun oleh Tiga Belas 45 Production berdasarkan laporan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, dokumentasi internal Festival Nyanyian Anak Negeri 2025, serta publikasi IndoTipikor.com dalam artikel berjudul:
“Menteri Ekraf Dukung Festival Nyanyian Anak Negeri untuk Sinergi Melalui Subsektor Musik”
(https://indotipikor.com/menteri-ekraf-dukung-festival-nyanyian-anak-negeri-untuk-sinergi-melalui-subsektor-musik/)